Hakikat Kemenangan



Hakikat Kemenangan
Hakikat Kemenangan yang sebenarnya bagi setiap muslim pada Hari Raya adalah mampu menjalankan Syariatnya,  jika sebelumnya malas menjalankan syariat namun setelah berakhir Ramadhan mereka akan bersungguh -Sungguh menjalan Syariat, Hal tersebut di sampaikan Tgk Badri pada khutbah Idul Fitri, di Masjid Gampong Ie -Meulee, kecamatan Suka Jaya Kota Sabang. 

Dalam kesempatan itu khatib menekankan pada jamaah sholat Ied, untuk mencapai hakikat kemenangan sesungguhnya. manusia harus mampu menjalankan syariat Islam yang di sampaikan kepada rasul untuk diteruskan pada ummatnya” misalnya dulunya jarang kemesjid untuk sholat berjamaah setelah hari raya kemesjid harus juga meningkat, dulu jarang tadarus Al- Quran namun setelah lebaran tadurus Al -Quran lebih meningkat termasuk amal kebaikan lainnya, seperti itulah hakikat kemenangan yang sesungguhnya yang telah di capai seorang muslim” tegas Tgk badri 

Sebagai muslim sejati kita harus paham hakikat hidup dunia ini adalah untuk menjalankan Syariat. selain berkerja harus juga melakukan aktifitas ibadah untuk kebutuhan rohaniah dan sehingga menjadi  amal saleh untuk bekal nanti di akhirat. sedangkan hasil dari kerja keras semisal rumah mewah, mobil banyak, Istri cantik sifatnya sementara, ketika kita seorang meninggalkan dunia ini semua itu harus ditinggalkan, tidak satapun yang kita bisa bawa . Cuma yang tersisa untuk bekal adalah sedekah jariah,Ilmu yang bermamfaan, Anak yang sholeh dan juga amal-amal kebaikan yang pernah kita lakukan didunia. 

Jika dihitung, kenikmatan yang diberikan didunia ini Cuma sedikit, misalkan madu yang memiliki banyak kasiat untuk pengobatan, kain sutra untuk ke indahan adalah sebuah kenikmatan sangat sedikit dibandingkan dengan balasan surga. Dari yang sedikit itu prosesnya juga terbilang  kotor, demikian juga dengan hubungan badan adalah sebuah kenikmatan yang dihasilkan dari perbuatan “ kotor” 

Intinya tidak banyak kenikmatan dunia yang diberikan kepada manusia, untuk apa kita menghabiskan waktu dengan perbuatan sia-sia dan tidak bermamfaat, hidup untuk berlomba-lomba untuk membangun rumah megah, mobil mewah dan mengumpulkan harta sebanyak banyaknya,sementara yang kita bawa ke kampung akhirat tidak ada. hakikat kemenangan sebenarnya adalah tidak hanya kembali fitrah namun mampu menjalankan syariat sebagai bekal untuk pulang ke kampung akhirat