Negara Harus Serius Mendukung Sektor Pertanian

Negeri ini memiliki sumber daya berlimpah dengan garis pantai terpanjang didunia, namun masih dilanda krisis garam. Akhirnya pemerintah membuka kran untuk importir garam untuk mengatasi kelangkaan garam ditanah air. Bahkan impor garam baru pertama kali dilakukan sepanjang sejarah indonesia

“ Negeri kita tanah surga tongkat kayu dan batu jadi tanaman” lagu ini bukan sebuah dongen belaka. Buktinya benar- benar nyata. Saya dan sebagian dari anda pernah meraskan tinggal dikampung. Kita tidak pernah merasa kekurangan karena alam menyediakan begitu rempah-rempah untuk diolah menjadi bahan makanan

Jika berbicara makan nasi gabah di negeri kita  melimpah bahkan bisa dikatakan lebih, jika untuk lauk pauk semisal  ikan tinggal pasang tambiro di sawah atau dirawa, ikan air tawar melimpah dan bisa dijual kembali, apalagi sayur mayur dipagarpun tumbuh jika anda mau menanamnya

Inilah hanya sedikih bukti negeri kita kaya raya akan sumber daya Alam dan memiliki tanah sumbur. Tongkat dilemparpun kadang bisa jadi tanaman.

Itu hanya sedikit pengalaman yang saya alami karena karena kebetulan tinggal dekat bantaran sungai peusangan Bireun Aceh Indonesia. Derah dikelilingi dengan hamparan sawah yang luas dan pegunungan yang subur. Mungkin mereka yang tinggal dekat pantai akan ada cerita lain yang manarik dengan kekayaan lautnya. Negeri yang memiliki iklim tropis ini menjadi rebutan banyak negara ketika perang dunia ke 2

Mendengar wacana  pemerintah harus melakukan impor garam untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. Tentu ada yang salah terkait pengelolaan negara. Tentu pemerintah dan bidang terkait harus memiliki konsep matang mengatur produksi garam termasuk kebutuhan pokok lainnya yang begitu mudah diolah karena bahan baku melimbah. Jika tidak pemerintah akan selalu mendapat cibiran dari rakyatnya

Seharusnya kita tidak menjadi importir segala kebutuhan pokok yang banyak disumbangkan oleh alam. Bila perlu negara bisa melakukan produksi lebih sehingga bisa dijual ke negara lain.

Produksi garam baik tradisional maupun modern harus mendapat pengawan dari pemerintah.petani-petani garam harus diberdayakan untuk memacu produktifitas. Ini tidak hanya untuk petani garam. Negara harus hadir terutama mereka hidupnya berkerja disektor pertanian.

karena alam menyediakan begitu rempah-rempah untuk diolah menjadi bahan makanan
Jika berbicara makan nasi gabah di negeri kita  melimpah bahkan bisa dikatakan lebih, jika untuk lauk pauk semisal  ikan tinggal pasang tambiro di sawah atau dirawa, ikan air tawar melimpah dan bisa dijual kembali, apalagi sayur mayur dipagarpun tumbuh jika anda mau menanamnya

Inilah hanya sedikih bukti negeri kita kaya raya akan sumber daya Alam dan memiliki tanah sumbur. Tongkat dilemparpun kadang bisa jadi tanaman.

Itu hanya sedikit pengalaman yang saya alami karena karena kebetulan tinggal dekat bantaran sungai peusangan Bireun Aceh Indonesia. Derah dikelilingi dengan hamparan sawah yang luas dan pegunungan yang subur. Mungkin mereka yang tinggal dekat pantai akan ada cerita lain yang manarik dengan kekayaan lautnya. Negeri yang memiliki iklim tropis ini menjadi rebutan banyak negara ketika perang dunia ke 2

Mendengar wacana  pemerintah harus melakukan impor garam untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. Tentu ada yang salah terkait pengelolaan negara. Tentu pemerintah dan bidang terkait harus memiliki konsep matang mengatur produksi garam termasuk kebutuhan pokok lainnya yang begitu mudah diolah karena bahan baku melimbah. Jika tidak pemerintah akan selalu mendapat cibiran dari rakyatnya

Seharusnya kita tidak menjadi importir segala kebutuhan pokok yang banyak disumbangkan oleh alam. Bila perlu negara bisa melakukan produksi lebih sehingga bisa dijual ke negara lain.

Produksi garam baik tradisional maupun modern harus mendapat pengawan dari pemerintah.petani-petani garam harus diberdayakan untuk memacu produktifitas. Ini tidak hanya untuk petani garam. Negara harus hadir terutama mereka hidupnya berkerja disektor pertanian.